GREEN SCHOOL FESTIVAL 2018





1.      Apakah Green School itu?
Green school adalah sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program – program untuk menginternalisasikan nilai – nilai lingkungan ke dalam seluruh aktivitas sekolah.

2.      Mengapa harus Green School?
Green school menjadi sangat berarti jika kita melihat fakta – fakta yang terjadi di lingungan sekolah, antara lain sebagai berikut :
a.      Kualitas udara dalam ruangan yang kurang sehat karena polusi udara dari asap pembakaran sampah daun ataupun ventilasi uadara yang sangat sedikit.
b.     Kualitas gizi di sekolah yang kurang diperhatikan oleh pengurus kantin, dimana di sekolah – sekolah jarang menerapkan kantin sehat untuk siswa – siswi di sekolah tersebut.
c.      Sekolah merupakan konsumen kertas dan energi dalam jumlah besar.
d.     Pengolahan air limbah yang kurang maksimal sehingga limbah air terbuang sia – sia tanpa ada pemanfaatan ulang air tersebut.
e.      Genangan – genangan air yang menyebabkan tumbuhnya jentik – jentik nyamuk.

3.      Bagaimana membangun Green School?
Sangat mudah membangun dan menerapkan sekolah menjadi Green School, yaitu dengan cara :
a.      Membentuk sebuah tim.
Tim ini dibentuk oleh penanggung jawab Green School, dimana tim ini terdiri dari Guru sebagai penanggung jawab dan siswa sebagai anggota didalamnya.
Tim merupakan komponen penting, karena perubahan yang baik seringkali diawali dengan kerja tim yang solid.

b.     Membuat rencana kerja.
Hal ini didasarkan pada semangat dan ketertarikan baik dari guru maupun peserta didik, sehingga tugas – tugas dan kegiatan yang direncanakan nantinya akan dilaksanakan dalam mewujudkan Green School yang tidak terkesan dipaksakan.

c.      Membuat Peta Sekolah
Peta sekolah dibuat yang nantinya akan dijadikan dasar pembuatan Green School Mapping, dimana peta ini akan mempermudah siswa – siswi untuk memetatakanisu – isu yang terjadi di sekolah.

d.     Pengamatan
Proses ini dilaksanakan dengan cara mengajak siswa berkeliling sekolah untuk melihat masalah atau potensi yang ada di sekolah.

e.      Menandai
Siswa diajak untuk menandai peta tempat terjadinya masalah atau potensi yang ada di sekolah serta member keterangan pada tempat – tempat tersebut dalam peta.

f.        Dokumentasi
Mendokumentasikan adalah salah satu proses yang sangat penting, karena dengan dokumentasi ini kita dapat mengetahui dan melihat sejauh mana perkembangan di masing – masing tempat yang sudah ditandai di dalam peta.

g.      Memberi Skor
Member skor pada masalah – masalah dan potensi yang kita temui di lingkungan sekolah untuk memudahkan rencana aksi yang akan kita laksanakan.


h.     Recanakan Solusi
Buat rencana solusi jangka pendek maupun panjang.

i.        Membuat Peta Kesimpulan
Proses ini merupakan penggabungan isu dalam satu peta kesimpulan.

4.      Apa saja isu lingkungan yang ada di sekolah?
a.      Peta Umum Sekolah
Dalam suatu sekolah yang pada umumnya terdapat ruangan-ruangan dimana setiap ruanganya memiliki fungsi dan pernananya masing-masing. Dan berdasarkan fungsi nya mengakibatkan berbagai masalah yang timbul akibat kelalaian dari siswa-siswi itu sendiri. Mulai dari membuang sampah tidak pada tempatnya sampai tidak mengembalikan sesuatu pada tempatnya setelah dipakai. Sehingga dengan adanya green school festival masalah yang ada sedikit demi sedikit terselesaikan. Pada setiap tempat dipasang dengan poster himbauan yang sesuai dengan permasalahan yang ada.

b.     Sampah dan Polusi
Masalah sampah di lingkungan sekolah kami sangat sangat kompleks, dimana tidak ada pemilahan sampah, serta daur ulang sampah sehingga terkadang sampah menyebabkan lingkungan sekolah yang kumuh.
Seiring berjalannya waktu dan diadakannya adiwiyata dan green school festifal ini masalah sampah sedikit demi sedikit mulai bisa teratasi. Mulai dari pembiasaan membuang sampah pada tempatnya, pemilahan sampah, daur ulang sampah, sampai dengan pembuatan kompos dari sampah basah. Sebelum adanya sosialisasi, masalah pembakaran sampah merupakan penyumbang terbesar masalah polusi udara ini. Sosialisasi tentang bahaya dari polusi udara merupakan kunci utama agar pembakaran ini tidak terjadi lagi.
Solusi untuk mengurangi pembakaran sampah ini yaitu dengan memilah sampah kering dan sampah basah. Dilingkungan sekolah kami sudah mulai menerapkan sistem pemilahan sampah, dimana sampah basah kita buat menjadi kompos dan sampah kering kita olah lagi dengan sistem 3 R.

c.      Energi
Energi merupakan masalah terbesar di sekolah karena pemakaian listrik yang kurang terkontrol, dimana sering sekali lampu menyala pada siang hari ataupun stopkontak yang tertancap terus.
Tetapi dengan diberi label peringatan tentang penghematan energi merupakan cara efektif untuk mengingatkan warga sekolah dalam rangka penghematan energi.

d.     Air dan limbah cair
Di sekolah kami sudah menerapkan system pengolahan air limbah (IPAL) sebagai sarana belajar untuk siswa. Selain itu juga air limbah ini dapat dimanfaatkan untuk memelihara ikan didalam kolam.
Selain itu kami juga telah membuat lubang – lubang biopori yang terbukti efektif untuk penyerapan air ke dalam tanah.

e.      Tanaman Hijau
Beberapa titik di sekolah kami tanahnya tidak dapat ditanami tumbuhan karena merupakan urukan bekas bongkaran bangunan. Masalah ini sudah bisa teratasi dengan cara  menanam menggunakan media tanam lain, seperti pot, batang pisang, hidroponik maupun aeroponik. Selain itu kami juga memanfaatkan botol air mineral bekas untuk media tanaman gantung.
Kami tidak menggunakan pestisida dalam merawat tanaman. Kami memanfaatkan sampah basah dan merubahnya menjadi kompos sehingga dapat kita gunakan untuk merawat tanaman.

f.        Resiko
Masalah ini sangat banyak ditemui di sekolah kami, sehingga setiap saat tim akan selalu memeriksa tempat – tempat yang sering kita lihat masalah resiko ini.
Resiko ini antara lain yaitu, air yang menggenang, pembuatan media tanam yang kurang rapi, penempatan barang – barang yang beresiko menjatuhi siswa, dan masih banyak lagi.
Tetapi setelah dibentuk tim ini, masalah resiko sedikit demi sedikit sudah teratasi.

g.      Kantin Sehat
Kantin yang merupakan tempat menjual makanan yang dikhususkan untuk siswa sudah berfungsi sebagai mana mesti nya. Dengan tanpa menjual makanan yang mengandung bahan msg berlebihan serta tidak menyediakan makanan cepat saji adalah merupakan langkah awal mewujudkan kantin sehat. Cara ini adalah untuk membiasakan siswa agar selalu mengedepankan hidup sehat dan bebas Narkoba.

h.     UKS
UKS adalah salah satu fasilitas yang disediakan oleh sekolah dalam melayani para siswa dibidang kesehatan. Dalam memaksimalkan peran UKS ini salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan ada nya kegiatan kader Tiwisada. Dalam hal ini, disetiap kadernya mengajak kelompok siswa untuk berperan dalam memajukan UKS yang sebagai mana mestinya.

Di setiap kelas sudah terlihat indah karena tiap kelas sudah diberi tanaman, dan kebersihan kelas pun terjaga dengan dibentuknya jadwal piket masing – masing kelas.
Selain di dalam kelas, diluar kelas pun sudah ada tanaman – tanaman yang menjadi tanggung jawab siswa kelas tersebut untuk merawatnya.
Pembiasaan upacara bendera dan ekstrakulikuler Pramuka merupakan cara awal mengajari siswa untuk belajar disiplin. Selain itu 3 S ( senyum, salam, sapa) merupakan cara paling jitu untuk membiasakan siswa memiliki rasa hormat kepada orang yang lebih tua, terutama Guru di lingkungan sekolah.

i.        Literasi Teknologi Informasi
Merupakan masalah paling sulit ditangani karena di sekolah kami tidak ada pembelajaran TIK (komputer) selain tidak ada dalam kurikulum kami juga hanya memiliki sarana prasarana yang kurang memadai untuk melaksakanan pemebelajaran berbasis TIK.
Sementara ini publikasi kegiatan sekolah hanya dimuat di majalah dinding sekolah.


I.                   PENUTUP
Kesimpulan
Beberapa masalah yang ada di lingkungan sekolah kami sudah bisa dilaksanakan pembenahan – pembenahan yang terencana dalam program jangka pendek. Selain siswa dan Guru kami juga melibatkan wali murid untuk mensukseskan program jangka pendek tersebut. Sedangkan untuk program jangka panjang sudah kami usulkan dalam RAPBS sekolah.
Selain itu kami juga sudah mengimplementasikan kegiatan lingkungan ini dengan cara menuangkan ke dalam kurikulum maupun RAPBS sekolah.
Berdasarkan ulasan mengenai kondisi sekolah kami, kita dapat melihat betapa besar manfaat dari adiwiyata dan green school di sekolah kami. Tidak hanya di sekolah, kegiatan ini juga berimbas pada kehidupan sehari – hari di lingkungan sekitar kita baik disadari maupun tidak. Oleh karena itu upaya – upaya sekolah dalam melaksanakan green school perlu kita dukung. Partisipasi kita dalam mensukseskan program green school ini sangat menentukan seberapa besar hasil dan manfaat yang akan kita peroleh dari green school.
Tidak perlu enggan untuk memulai, jadikan siswa sebagai “agen perubahan dalam membentuk karakter peserta didik yang cinta lingkungan”



Tidak ada komentar: